Entri Populer

Minggu, 01 Februari 2015

iman kepada rasul allah

Nabi Dan Rasul Selain istilah Rasul kita juga mengenal istilah Nabi. Nabi berasal dari kata Naba yang artinya ditinggikan atau kata Naba yang berarti berita. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Nabi adalah orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dengan memberinya wahyu (berita). Menurut istilah, Nabi berarti manusia biasa, laki-laki, yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu. Rasul berasal dari kata arsala yang artinya mengutus. Rasul berarti seorang laki-laki yang diberi wahyu dan diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan Risalah (syariat) kepada umatnya. Dari sini dapat dipahami tentang perbedaan Nabi dan Rasul, yaitu terletak pada kewajibannya menyampaikan Risalah atau syariat kepada umatnya. Nama-Nama Rasul Allah SWT Pada setiap kaum pasti terdapat satu Rasul yang akan membimbing umatnya menuju jalan kebenaran dan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Jumlah Rasul yang perlu kita ketahui ada 25 sebagai berikut : Nabi Adam AS (Baca Kisah Adam AS yang Sebenarnya) Nabi Idris AS Nabi Nuh AS Nabi Hud AS Nabi Shalih AS Nabi Ibrahim AS (Baca Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS) Nabi Luth AS Nabi Ismail AS Nabi Ishak AS Nabi Yaqub AS Nabi Yusuf AS Nabi Ayub AS Nabi Dzulkifli AS Nabi Syu’aib AS Nabi Musa AS Nabi Harun AS Nabi Dawud AS Nabi Sulaiman AS Nabi Ilyas AS (Baca Kisah Nabi Ilyas AS Dengan Pria Buta) Nabi Ilyasa AS Nabi Yunus AS Nabi Zakaria AS Nabi Yahya AS Nabi Isa AS Nabi Muhammad SAW Sifat-Sifat Rasul Allah SWT Rasul manusia pilihan Allah memiliki sifat untuk menunjang dakwah yang mereka emban kepada seluruh umatnya. Seorang Rasul selalu berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku, karena mereka adalah teladan yang mengemban amanah yang mulia dari Allah SWT. Sifat-Sifat tersebut adalah sifat yang wajib ada pada Rasul Allah, yaitu sebagai berikut : Siddiq, siddiq berarti jujur. Nabi dan Rasul utusan Allah SWT merupakan manusia yang jujur. Mereka menyampaikan apa yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada umatnya. Tidak ada risalah atau syariat yang disembunyikan atau tidak disampaikan kepada umatnya. Amanah, berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul memiliki sifat amanah. Oleh karena Nabi dan Rasul memiliki sifat jujur, mereka dapat dipercaya. Kejujuran yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul menyebabkan mereka dipercaya. Mereka menjaga dan melaksanakan amanah yang diterima kapan pun dan di mana pun berada. Tablig, Rasul Allah SWT dikaruniai sifat tablig yang berarti menyampaikan. Apa yang diterima dari Allah SWT disampaikan kepada umatnya. Rasul tidak mengurangi sedikit pun perintah yang diterima dari Allah SWT. Fatanah, Rasul Allah SWT memiliki sifat Fatanah yang berarti cerdas. Dalam menjalankan dakwah, Rasul sering menemui halangan dan rintangan. Halangan dan rintangan harus dihadapi dan dicarikan jalan keluarnya. Diperlukan kecerdasan dan kejernihan pikiran agar dapat keluar dari tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu Allah SWT mengaruniai Nabi dan Rasul-Nya sifat Fatanah. Rasul Ulul Azmi Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada Rasul yang memiliki ketabahan dan keuletan luar biasa dalam menyampaikan Risalah atau syariat kepada umatnya. Rasul dengan gelar Ulul Azmi ada lima : Nabi Nuh AS (Baca Kisah Nabi Nuh AS dan Kaumnya Yang Durhaka) Nabi Ibrahim AS Nabi Musa AS Nabi Isa AS Nabi Muhammad SAW Meneladani Sifat Rasulullah SAW Rasulullah SAW merupakan orang yang harus kita teladani karena beliau mempunyai sifat-sifat yang istimewah yang patut kita teladani. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 21 : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”. (QS. Al-Ahzab : 21). Adapun sifat-sifat keteladanan dari Rasulullah SAW adalah : Sangat sederhana, Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin besar yang sangat sederhana. Ketika tidur pun Beliau hanya menggunakan selembar tikar terbuat dari anyaman daun kurma. Pemimpin yang dicintai, sebagai pemimpin Nabi Muhammad SAW terkenal adil dan bijaksana. Beliau mengantarkan suatu keadaan masyarakat yang gelap gulita (jahiliah) menjadi masyarakat yang terang benderang. Apabila berbicara, bicaranya jelas sehingga orang yang mendengarkannya akan paham. Apabila berkata-kata selalu diiringi dengan senyum. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling memerhatikan kebersihan. Apabila selesai makan, Beliau selalu mengucapkan : “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan menghilangkan haus dan semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang pasrah”. Apabila menyuruh melakukan sesuatu, Beliau pasti sudah mengerjakannya terlebih dahulu. Beliau mengembangkan silaturahmi tidak hanya kepada keluarga tetapi juga kepada semua orang. Rasulullah SAW tidak pemarah dan tidak pendendam. Beliau adalah orang yang sangat penyayang. Sabda Nabi Muhammad SAW : “Kasihanilah orang yang di bumi, niscaya yang di langit akan mengasihanimu”. (HR. Tabrani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar